Itadakimasu! Santap Ramen dari MakanDiantar

Miso Chicken Katsu Ramen

Miso Chicken Katsu Ramen

Rebusan mie hasil buatan tangan maupun mesin dimasukkan ke dalam mangkuk berisi kuah yang terbuat dari kaldu, mie yang digunakan dalam hidangan ini biasanya bewarna kuning dengan kadar gluten tinggi sebagai komponen karbohidrat dalam komposisi pangan. Selain kaldu lezat, mie yang kenyal, beberapa isian yang dicemplungkan di dalam mangkuk, di antaranya: irisan daging—sapi atau ayam bagi banyak restoran halal di Indonesia, telur, sayuran, irisan daun bawang, juga nori.

Menurut catatan sejarah, Tokugawa Mitsukuni disebut sebagai orang Jepang pertama yang menyantap ramen. Pembuatnya sendiri diperkirakan seorang ilmuwan Konghucu dalam pengasingan Dinasti Ming yang diundang datang ke Domain Mito, Jepang. Sejak itulah ramen dikenal luas oleh masyarakat Jepang, bahkan menjadi hidangan populer di dunia. Dulu masakan ini masuk ke dalam menu rumah-rumah makan di kawasan permukiman keturunan Tionghoa di Kobe dan Yokohama. Selain itu, di zaman Taisho, penjual mie di Hokkaido sudah menjual rame yang dikenal orang saat ini.

Ramen memiliki varian yang amat banyak, namun dari semuanya memiliki dasar pada empat macam, yaitu: (1) shio—dalam bahasa Jepang berarti garam—adalah jenis ramen tertua dengan rasa lebih asin daripada jenis lainnya. Warna ramen shio lebih jernih dengan mie yang tebal lurus. Kemudian (2) ramen shoyu, shoyu berasal dari kecap khas Jepang yang terbuat dari kacang kedelai. Ramen shoyu merupakan varian tertua kedua setelah shio, akibat pengaruh kecap kedelai maka kuah yang dihasilkan bewarna kecoklatan, sedangkan mie yang digunakan lebih tipis dan keriting. Yang (3) adalah ramen relatif baru disebut ramen miso. Kuahnya kental dan bewarna kuning kecoklatan akibat campuran pasta miso yang terbuat dari fermentasi kedali. Rasa ramen miso lebih gurih dibandingkan ramen jenis lainnya, mie yang digunakan tebal, keriting, dan tidak terlalu kenyal. Lalu (4) ada ramen tonkotsu, ramen ini memiliki kuah kaldu yang terbuat dari kaldu tulang, kuahnya berlemak, bewarna putih, dan berasa gurih. Mie yang digunakan sama dengan shio ramen, lalu disajikan dengan tambahan acar jahe.

Setiap daerah di Jepang biasanya memiliki masakan ramen khas yang difungsikan salah satunya sebagai daya tarik pariwisata, selain berfungsi sebagai duta budaya dalam hal kuliner. Tradisi ramen lokal berasal dari usaha-usaha kecil masyarakat setempat untuk membangkitkan perekonomian daerah di kisaran tahun 1980-an. Program yang digalakkan adalah promosi ramen masing-masing daerah di Jepang, salah satu yang berhasil adalah promosi sapporo ramen. Di Jepang sendiri tersedia banyak sekali publikasi mengenai ramen, bahkan biro-biro perjalanan juga menawarkan paket wisata untuk berkeliling menikmati ramen dari satu tempat ke tempat lainnya.

Di Yogyakarta sendiri, ada layanan delivery makanan yang menawarkan ramen untuk disantap. Kamu bisa memilih 3 varian ramen dari MakanDiantar: Spicy Chicken Yakiniku Ramen dengan rasa pedas, Ebi Tempura Soyu Ramen dengan kuah kecoklatan dengan rasa khas kecap Jepang, atau Miso Chicken Katsu Ramen yang berkuah pekat dengan rasa kedelai. Ketiganya dijamin HALAL dan nikmat disantap sebagi menu makan siang atau berbuka puasa.

Tanpa perlu repot membuat sendiri, tidak perlu juga terkena macet di jalan, varian ramen di http://www.makandiantar.com. Portal layanan pesan antar MakanDiantar menawarkan menu ramen beserta varian hidangan Jepang, Korea, dan fusion lainnya yang menggoda lidah dan memikat mata.

Ramen yang tersaji fresh, panas, dengan rasa gurih, kenyalnya mie, dan irisan daging lezat. Siapa bisa tolak?

Tinggal klik MakanDiantar dan order sekarang! Itadakimasu!

This entry was posted in Berita and tagged , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment